Posted by : Unknown Friday, 23 January 2015

Buang sampah

Ada pepatah mengatakan “buanglah mantan pada tempatnya”, Eh maksudnya “buanglah sampah pada tempatnya. Ya, sampah dan tempat sampah seharusnya menjadi sepasang kekasih yang tidak dapat dipisahkan hingga truk sampah datang *sok puitis*. Pada dasarnya sampah dibagi menjadi 4 kelompok, yang pertama sampah organik yaitu sampah yang berasal dari tumbuhan atau sampah yang mudah hancur dengan sendirinya dalam waktu cepat. Kedua, an-organik misalnya plastik,botol minuman atau bungkus makanan yang membutuhkan waktu lama untuk terurai oleh tanah dan dapat didaur ulang kembali. Ketiga, sampah bahan kimia bisa dari kosmetik,bahan-bahan logam yang dapat mencemari lingkungan. Dan yang terakhir adalah sampah masa lalu(sebut saja MANTAN),disini kalian bisa buang semua kenangan bersama mantan *ditinju*. Untuk yang nomor 4 dijaman ini belum ada,karena banyak mantan atau jomblo-jomblo berkata buanglah mantan pada tempatnya kayaknya nggak lama lagi pemerintah bakalan merealisaikannya,ya nggak?*diguyur sambal*, eh kalian jangan anggep enteng kekuatan jomblo yang ditinggal pasangannya,mereka bisa ngerahin semua jomblo yang ada buat demo lho...#apaan sik ini

info grafik lama terurainya sampah
3 jenis tempat sampah

Oke lanjut, dari ketiga jenis sampah itu(abaikan no 4) udah disediain tempatnya sendiri dengan 3 jenis tempat sampah di sudut-sudut keramaian(misal sekolah,kantor,taman,pinggir jalan,dll),tujuannya ngga lain dan ngga bukan supaya masyarakat membuang sampah sesuai tempatnya. Tapi,yang kalian liat sekarang apa?pasti lagi liat tulisan ini.hahaha. ya,sekarang tempat sampah itu seperti jadi penghias dan pelengkap untuk kebutuhan formalitas saja. Terus siapa yang salah? Gw disini ngga bermaksud menggurui ya tapi, ya kita sebagai manusia yang memiliki akal fikiran harusnya lebih sadar diri lebih menghargai lingkungan. Banyak komunitas pecinta alam juga yang menggemborkan tentang masalah sampah ini terutama pada diri sendiri dan rekan-rekan mereka yang “ngakunya” pecinta alam. Ada juga slogan dari para pedaki gunung,kalian para pendaki pasti udah ngga asing lagi ya,gini nih “ Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak,jangan ambil apapun kecuali gambar, jangan bunuh apapun kecuali waktu”. Yes, gue suka banget kata-kata itu,intinya kita diajarkan untuk lebih menghargai alam dengan tidak merusaknya,cukup tulisan ini aja yang dirusak alam jangan dirusak, apalagi hati kalian,sehat?*ditodong pisau*. Ingat juga “Gunung bukan tempat sampah !” so, bawa balik sampah kalian kalau naik gunung awal naik gunung yang nanjak bawa berliter-liter air aja kuat masa liat mantan jalan sama pacar barunya gak kuat?*ditinju* bercanda, yakali pas turun gunung cuman bawa sampah-sampah plastik ga ada isinya aja gak kuat?mikir...”bawa balik sampahmu atau telan!”.
Gunung bukan tempat sampah

rules

Pernah nonton serial doraemon?pasti pernah lah, ada salah satu episode dimana ada alat yang bisa ngebuat benda mempunyai jiwa, soalnya si nobita kesel sama orang yang ngebuang barang yang udah gak dipake,ketemulah dia sama orang yang lagi minum air dari botol(sebut saja Suroso) lalu botolnya dibuang ke jalan, si nobita ngebuat botol itu punya jiwa akhirnya, botol itu pun bicara.
doraemon & nobita


Botol   : apa kabar lu mblo, masih idup?
Suroso : *anjir ni botol*
Botol   : kenapa lu buang gue di jalan? Hei orang-orang liat noh si Suroso buang gue sembarangan, hajar aja hajar.(profokator)
Suroso : bukan gue, gue gak tau itu botol siapa.
Botol   : oh, jadi gitu lu gak mau ngakuin gue, oke kita putus!!!
Suroso : #bengong
Botol   : woy, gue sejak lahir udah dijodoin sama tempat sampah. So, please jangan taruh gue disini,taruh gue di tong sampah supaya kita bersama dan hidup bahagia. Lo kapan nemuin pasangan lo mblo?
Suroso : *mewek* oke ,gue mulai sekarang bakal naruh sampah pada tempatnya.
SELESAI.


Dari apa yang gue terangin diatas walaupun gak jelas, sampah itu gak langsung terurai dalam tanah,perlu waktu yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis sampah. Jadi,pemilahan sampah itu dibutihkan dan penting. Sampah yang masih bisa di daur ulang terutama plastik yang butuh waktu lama terurai dalam tanah dapat di proses agar bisa  dimanfaatkan lagi. Kalau masih bisa dimanfaatkan jadi barang yang berguna kenapa nggak,yakan?. Gak mau kan anak cucu kita pengen mendaki gunung tapi gunungnya gak bagus kaya dulu alamnya,banyak sampahnya? Jangan sampe malah mendaki gunung 1234mdpl di gunung TPA bantar gebang,yakali gunung sampah, jangan sampe. Kita bisa mulai dari hal kecil ini pada diri kita,keluarga kita dan kemudian teman-teman kita. Kebaikan yang kita beri pada alam pasti akan dibalas dengan kebaikan juga oleh alam,dan pasti alam akan lebih bersahabat lagi dengan kita. Ketika kita menghargai sesuatu pasti kita juga akan dihargai. Jangan malu mungut sampah yang ada dijalanan yang dibuang sembarangan lalu masukin ke tempat sampah, Oke? Akhir kata BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA.
bantar gebang



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Followers

Popular Post

Labels

- Copyright © Konservasi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -